Jumat, 05 April 2013

Departmentalization of an Organization



Matrix Organization disebut juga organisasi manajemen proyek, yaitu organisasi dimana penggunaan struktur organisasi menunjukkan dimana para spesialis yang mempunyai keterampilan di masing-masing bagian dari kegiatan perusahaan dikumpulkan lagi menjadi satu untuk mengerjakan suatu proyek yang harus diselesaikan. Organisasi ini digunakan berdasarkan struktur organisasi staf dan lini khususnya di bidang penelitian dan pengembangan.
Contoh: Struktur Organisasi Matriks pada peruguruan tinggi

Network Organization adalah pengaturan yang fleksibel antara desainer, pemasok, produsen, distributor, dan pelanggan di mana setiap perusahaan mampu mengejar kompetensi tersendiri, namun bekerja secara efektif dengan anggota lain dari jaringan
Contoh: Sebuah contoh dari sebuah organisasi jaringan adalah Asea Brown Boveri. Ini perusahaan besar yang membagi bisnisnya menjadi 1.300 perusahaan sebagai unit bisnis yang terpisah dan berbeda.

Functional Organization adalah organisasi yang susunannya berdasarkan atas fungsi-fungsi yang ada dalam organisasi tersebut Dalam organisasi ini seorang tenaga pengajar tidak hanya bertanggung jawab kepada satu atasan saja. Pada organisasi ini pemimpin berhak memerintahkan semua para tenaga pengajar/para karyawannya, selama masih dalam hubungan pekerjaan. Sehingga seorang pekerja dapat saja diperintah oleh lebih dari satu pimpinan sesuai dengan keahliannya. 
Contoh: Perbengkelan, Kedai Nasi, warung

Divisional Organization Structure, yakni struktur organisasi dimana pembagian divisinya berdasarkan proyek/kegiatan yang sedang dijalankan. 
Contoh: himpunan mahasiswa didalam perguruan tinggi

Kamis, 04 April 2013

Five Entry Mode to Begin Operation in a Foreign Country



1. Ekspor
Cara yang paling gampang untuk masuk pasar global adalah dengan melakukan kegiatan ekspor. Dikatakan paling mudah karena hampir tidak ada perubahan yang barti pada proses produksi. Produk dibuat di negara asal, baik dengan penyesuaian ataupun tidak. Ekspor sendiri dibedakan atas occasional export dan active export.  Occasional export terjadi kalau kegiatan ekspor yang dilakukan hanya terjadi kalau ada permintaan konsumen dari negara lain/ luar negeri. Sedangkan active export adalah kegiatan ekspor yang dilakukan mandiri oleh perusahaan ke negara-negara tertentu, jadi tidak tergantung ada tidaknya permintaan dari luar. Contoh: Indofood memiliki International Operations Division merupakan divisi ekspor dari produk-produk bermerek Indofood, yang menjalankan kegiatan penjualan dan pemasaran di pasar internasional. Divisi ini mengekspor mi instan, makanan bayi, bumbu penyedap makanan dalam bentuk saos dan instan, pasta dan tepung terigu ke banyak negara seperti Australia, Hongkong, Belanda, Amerika Serikat dan Selandia Baru.

2. Lisensi
Dalam lisensi sedikitnya ada dua pihak yang terlibat yaitu pemberi lisensi serta penerima lisensi. Penerima lisensi memperoleh hak untuk menggunakan  teknologi, brand, dll yang dimiliki oleh pemberi lisensi dalam kapasitas tertentu dengan membayar royalty atau fee.
Contoh: Toyota Astra mendapat lisensi dari perusahaan Toyota di Jepang untuk memperoduksi Toyota Kijang di Indonesia.

3. Francising
Franchising adalah bentuk dari lisensi dimana satu perusahaan (franchisee) melakukan kontrak dengan perusahaan lain untuk mengoperasikan tipe bisnis tertentu dibawah nama perusahaan yang sudah terkenal menurut peraturan yang spesifik. Contohnya adalah McDonald di Indonesia dimana walaupun gerainya milik orang lokal, namun untuk manajemen, produksi dan pengembangan pasarnya masih tetap dikontrol pihak yang memiliki brand tersebut.

4. Joint Venture
Joint venture adalah bentuk kerjasama antar beberapa perusahaan yang berasal dari beberapa negara menjadi satu perusahaan untuk mencapai konsentrasi kekuatan-kekuatan ekonomi yang lebih padat. Contoh: Perusahaan perikanan China dan Indonesia, Perusahaan perikanan China mulai merealisasikan kerja sama membentuk perusahaan patungan (joint venture) dengan Indonesia untuk mendapatkan izin penangkapan ikan di perairan Indonesia.

5. Wholly Owned Subsidiary
Wholly Owned Subsidiary atau dalam bahasa sederhananya adalah cabang perusahaan di luar negeri dimana kepemilikannya bersifat menyeluruh bagi perusahaan tersebut. Wholly Owned Subsidiary ini dapat dicapai dengan cara perusahaan membangun cabang pabrik dari awal, atau mengambil alih kepemilikan perusahaan (akuisisi) lokal dengan begitu ia tidak perlu mulai dari awal dan hanya tinggal mengembangkannya. Akuisisi dan merger (penggabungan perusahaan) ini ternyata seringkali dilakukan oleh perusahaan karena dengan begitu akan lebih menghemat biaya pengembangan dan distribusi produk. Contoh: Bank HSBC yang memiliki pusat di Hongkong

sumber:http://moze91.wordpress.com/2012/01/25/jenis-jenis-bisnis-internasional/

Rabu, 03 April 2013

Choosing a Global Strategy



Multinational Model
Pizza Hut: Pizza Hut masuk kedalam perusahaan Multidomestik karena dalam menentukan menunya Pizza Hut menyesuaikan dengan selera dan budaya lingkungan sekitar dimana mereka melakukan bisnis. Seperti di India dimana mayoritas masyarakatnya vegetarian, maka Pizza Hut menyediakan berbagai Pizza dengan Toping Vegetarian.

Global Model
Nike: Termasuk perusahaan Global Karena perusahaan Nike hadir dan telah menanamkan modalnya di berbagai macam negara, dan dalam memproduksi Produk-produknya Nike tidak membuat perbedaan bagi produknya di negara satu dengan negara yang lain. Sebagai contoh untuk tiap Model Sepatu NIKE disetiap negara memiliki bentuk dan varian yang sama.

Transnational Model
ADIDAS : Perusahaan ini menggunakan strategi transnasional karena walaupun ADIDAS memiliki standar global namun tetap merespon tanggapan lokal. misalnya ADIDAS meluncurkan produk-produk yang menggunakan batik dalam serial “Materials of the World-Indonesia” yang hanya ada di Indonesia. Di negara lain juga terdapat “Materials of the World-Africa” ada juga Peru, Jepang dll.

International Model
UltraJaya : Perusahaan ini menggunakan strategi internasional karena perusahaan ini hampir 90% total produksi didistribusikan ke seluruh konsumen di seluruh pelosok Indonesai, sementara kurang lebih 10% produksi diekspor ke beberapa negara di Benua Asia, Eropa, Timur Tengah, Australia, dan Amerika. Contoh produk unggulannya adalah susu segar UltraMilk

 
source:
http://agung-praptapa.blog.unsoed.ac.id/2012/05/30/tugas-1-man-strat-akuntansi-a-2012-international-strategy/

Rabu, 27 Maret 2013

Pembahasan Model-model Pembuatan Keputusan Manajerial



2.Model Administratif. Model ini menjelaskan bagaimana manajer sesungguhnya membuat keputusan dalam situasi yang dicirikan oleh keputusan Tidak Terprogram, ketidakpastian, dan ambiguitas. Model ini muncul karena banyak keputusan manajerial bukanlah bercorak Terprogram dan manajer tidak mampu membuat keputusan yang rasional secara ekonomi kendatipun mereka menginginkannya.

Model Administratif dalam pembuatan keputusan didasarkan atas karya Herbert Alexander Simon. Simon mengajukan dua konsep yang dapat digunakan dalam membentuk model administratif: (1) Rasionalitas Terbatas dan (2) Pemuasan.

Rasionalitas Terbatas adalah konsep bahwa orang hanya punya waktu dan kemampuan kognitif (mengetahui) yang terbatas dalam memproses informasi yang mendasari suatu keputusan. Keterbatasan seorang manajer untuk memproses informasi organisasi yang rumit dan terbatasnya waktu yang mereka miliki adalah dasar dari Rasionalitas Terbatas.

Sementara yang dimaksud dengan Pemuasan adalah pembuat keputusan memilih alternatif solusi pertama yang memuaskan kriteria keputusan yang minimal. Ketimbang mempelajari seluruh alternatif untuk menjawab satu permasalahan, manajer akan memilih solusi pertama yang muncul guna menjawab permasalahan, kendati pada alternatif lainnya solusi yang lebih baik mungkin akan ditemui. Manajer tidak dapat mengendalikan waktu dan biaya untuk menganalisis seluruh alternatif jawaban. Asumsi Model Administratif adalah:
  1. Tujuan keputusan kerap konfliktual dan kurang konsensus di antara para manajer. Manajer kerap kurang tanggap atas masalah dan peluang yang ada dalam organisasi.
  2. Prosedur rasional tidak selalu digunakan, yang kendatipun ada, mereka dianggap pandangan yang simplistik atas masalah yang tidak mampu menangkap kerumitan organisasi yang sesungguhnya.
  3. Pencarian manajer atas alternatif terbatas akibat hambatan manusia, informasi, dan sumber daya.
  4. Sebagian besar manajer cenderung pada solusi pemuasan ketimbang maksimal, sebagian akibat mereka hanya punya informasi terbatas dan sebagian karena mereka hanya mengenali kriteria yang mereka pahami saja.

Model Administratif juga menggunakan intuisi. Intuisi adalah pengenalan instant atas situasi keputusan berdasar pengalaman manajer sebelumnya tetapi tanpat pemikiran yang sadar. Pembuatan keputusan secara intuitif bukanlah irasional karena ia didasarkan pada pengalaman bertahun-tahun dan penanganan langsung atas masalah oleh seorang manajer.